Banyak Pesepeda, Bagaimana Caranya Agar Tetap Aman dan Nyaman Saat Naik Motor?
Bersepeda kini kembali menjadi tren olahraga yang diminati masyarakat Indonesia. Tren yang booming di tengah pandemi ini bisa dijumpai di berbagai tempat, khususnya di kota-kota besar. Namun, terlepas dari masyarakat yang semakin sehat dengan mengikuti tren ini, seiring maraknya pesepeda yang menggunakan jalan di luar peruntukannya, lalu lintas di jalan terkadang menjadi kurang kondusif.
Seperti yang kita ketahui, jalanan di Indonesia belum bisa sepenuhnya berfungsi sebagai jalur pesepeda. Sering dijumpai pesepeda yang bergerombol atau bahkan memakai sisi kanan jalan yang menghambat laju kendaraan lain. Alhasil, tidak jarang juga muncul situasi cekcok di jalanan yang melibatkan pesepeda dan pengguna jalan lainnya.
Lalu, sebagai sesama pengguna jalan, bagaimana cara pengendara motor menyikapi situasi jalanan ketika berhadapan dengan pesepeda?
Salah satu cara yang paling bijak dalam menghadapi situasi demikian adalah berkendara dengan menggunakan teknik defensive riding. Defensive riding adalah teknik berkendara yang memperhitungkan resiko kecelakaan yang ada di jalanan, dengan memperhatikan situasi jalan terlebih dahulu sebelum bergerak sebagai bentuk pengendalian motor. Hal ini dilakukan dengan selalu menjaga jarak aman dari pesepeda dan selalu memberitahukan posisi atau gerakan yang akan diambil kepada pesepeda dan pengendara lain. Caranya berbagai macam, bisa dengan menyalakan lampu jauh, memberikan lampu sein, atau membunyikan klakson sebagai tanda untuk memberitahu posisi kendaran.
Langkah selanjutnya adalah dengan menganalisa situasi agar selalu aman sebelum memutuskan bergerak. Setelah berada dalam jarak aman dan posisi diketahui pesepeda dan pengguna jalan lainnya, pengendara motor dapat mengambil tindakan sesuai etika atau aturan yang berlaku dan setelah itu operasikan sepeda motor sesuai kebutuhan, seperti mendahului pesepeda dan pengendara lain, belok, atau mengganti jalur.
Selain itu, berkendara di malam hari juga mesti lebih hati-hati, sebab banyak pesepeda yang tidak pakai perlengkapan yang dapat terlihat jelas di malam hari. Perlu dimaklumi juga, tidak sedikit pesepeda yang dijumpai di jalanan di antaranya pesepeda yang baru belajar bersepeda.
Demi keselamatan bersama di jalan raya, defensive riding perlu dijadikan kebiasaan agar kita terhindar dari skenario terburuk. Ketika sudah di jalan, pengendara harus bisa menganalisa situasi, mengambil keputusan sesuai etika, dan operasikan sepeda motor sesuai kebutuhan. Hal ini berlaku juga bagi para pengendara motor atau mobil yang bersepedah di lain waktu. Tidak dipungkiri bahwa risiko kecelakaan ada di setiap perjalanan, jadi bersepedalah dengan hati-hati dan patuhi aturan.Sudah sewajarnya bagi siapapun untuk menghormati pengguna jalan lainnya demi menjaga keamanan dan kenyamanan selama perjalanan. Jalan raya dibangun untuk kepentingan bersama, maka sebagai pengguna jalan haruslah mengedepankan etika berkendara. Selain menjaga ketertiban lalu lintas, jalanan yang kondusif akan menjamin keselamatan di jalan. Hati-hati dan selamat berkendara dengan selalu #CariAman!