Cermat Membaca Kode TWI Pada Ban
Ban menipis atau biasa disebut umum sebagai band botak sekilas bisa langsung terlihat dari bentuk groove atau alur telapak ban yang sudah mulai menipis.
Tapi sebetulnya, ada cara yang lebih tepat untuk melihat kondisi ban yang secara lebih akurat. Yakni dengan menggunakan Tread Wear Indicator (TWI) sebagai patokan.
Caranya Mudah. Pehatikan tanda segitiga/TWI di dasar dinding ban (sidewall) mendekati telapak ban, total minimum ada enam (6) buah, setelah tanda segitiga atau TWI ditemukan.
Lihat telapak bannya searah dengan tanda TWI tersebut, bentuknya tipis dan terletak di antara alur telapak ban.
Pada ban dengan kondisi baru, posisinya akan berada di bagian dalam, tapi seiring penggunaan ban posisinya bisa sejajar dengan alur telapak ban.
Apabila TWI sudah menyentuh rata telapak ban, tandanya ban harus segera ganti. Saat TWI sudah sejajar dengan telapak ban, umumnya ketebalan ban tinggal 1,6 mm.
Di Amerika apabila ban sudah dalam kondisi seperti ini dan masih dipakai jalan, bisa kena tilang.
Sebenarnya ban yang ketebalannya tinggal 1,6 mm ini masih bisa dipakai di jalan kering dan dalam kecepatan yang tidak terlalu tinggi. Tapi tidak direkomendasikan untuk melintasi jalan basah.
Terlebih bila dipakai dalam kecepatan tinggi dan terdapat genangan air. Gejala aquaplanning bisa saja terjadi.
Dan yang sangat pasti kemampuan pengereman dan kemampuannya membuang air jauh berkurang
Artinya, bila sudah menyentuh TWI, wajib siap buka dompet untuk membeli ban baru dan minta pemeriksaan sekaligus perawatan motor berkala secara rutin di bengkel AHASS. Ini penting, agar seluruh fitur dan komponen sepeda motor termasuk ban tetap bisa bekerja secara optimal. Ada baiknya memanfaatkan pula layanan booking service dan layanan kunjung AHASS untuk kebebasan waktu dalam melakukan service.