Gejala kerusakan transmisi CVT
Kemunculan motor matic di pasar Indonesia semakin lama semakin berkembang. Apalagi dengan adanya fitur baru dalam motor matic seperti transmisi Continuously Variable Transmission (CVT), di mana penggunaan transmisi ini jauh lebih mudah ketimbang manual
Dalam hal penanganan, transmisi CVT juga berbeda dengan motor manual loh, BroSis. Transmisi CVT motor matic memiliki banyak komponen yang saling terkait, karena fungsi CVT sebagai penggerak yang menghubungkan mesin dengan roda belakang menggunakan V Belt.
Karena komponen yang saling berhubungan dengan yang lainnya, transmisi CVT motor matic juga sering timbul gejala seperti bergetar, tarikan loyo dan bunyi yang kasar. Jika sudah seperti itu, tandanya sudah ada kerusakan dari beberapa komponen dan harus segera diperiksa sebelum rusak total. Coba BroSis lakukan pengecekan berikut agar tau bagian mana yang mengalami kerusakan.
- Gejala dari Roller
Biasanya jika roller mulai aus dikarenakan pemakaian yang sudah lebih dari 25.000 sampai 27.000 kilometer, akan menimbulkan suara kasar pada bagian CVT dan jika di putaran mesin kecepatan tinggi motor akan loyo.
- Gejala dari V-Belt
V-Belt merupakan bagian penghubung roda belakang dan mesin yang dimana komponen ini terbuat dari karet. Saat motor berkecepatan tinggi dan suhu motor bertambah panas, biasanya V-belt akan mulur atau getas. Namun ketika V-belt aus, biasanya akan timbul suara berisik di bagian tengah CVT.
- Gejala dari Pully
Jika saat digunakan kinerja mesin motor tidak optimal, biasanya ini bisa dipengaruhi oleh komponen pully (rumah roller) yang bermasalah, karena biasanya motor sering digunakan mengangkat beban besar sehingga pully motor cepat aus
- Gejala dari Kampas Kopling
Gejala ini biasanya terdengar saat motor berada di putaran bawah di gas sekaligus hingga ke putaran atas muncul bunyi decitan pada CVT. Hal ini bisa dikarenakan kampas kopling sudah aus dan harus segera diganti.
- Gear Rasio CVT
Jika ada masalah pada gear rasio biasanya motor akan berbunyi mendengung pada bagian CVT yang cukup keras. Hal ini bisa jadi berasal dari komponen CVT. Biasanya, ini terjadi jika Gear Rasio CVT sudah aus karena lamanya pemakaian. Gear rasio bisa aus karena jarang mengganti oli gardan yang berada di CVT, sehingga kinerja gear menjadi terhambat. Sebaiknya oli gardan diganti setiap 3 bulan sekali.
Nah, itulah beberapa gejala yang bisa digunakan untuk mendeteksi adanya kerusakan pada CVT. Selalu cek jika sudah terdeteksi ada masalah, agar tidak merembet ke bagian motor lainnya, karena setiap pemakaian part di dalam CVT itu ada jangka waktunya dan ada perawatannya juga. Maka, perhatikan motor secara berkala dan kalau merasakan keanehan jangan ragu untuk periksakan ke bengkel AHASS, ya! Untuk mempermudah, BroSis bisa booking service melalui aplikasi Daya Auto..
Untuk tips lainnya seputar berkendara, BroSis bisa melihat artikel-artikel Daya Auto di sini ya! Jangan lupa juga untuk download Aplikasi Daya Auto!