Kelebihan Ban Tubeless Dan Tubetype, Pilih Sesuai Kebutuhan
Ban sangatlah penting pada sebuah sepeda motor dan bahan baku ban pastinya dari karet dan berbeda untuk spesifikasi compoundnya, ada yang soft dan hard.
Biasanya kalau untuk ban dipakai harian compound-nya cenderung hard, karena untuk dipakai riding hampir tiap hari.
Selain compound-nya, ban juga dibagi dua type, ada yang tubeless dan tubetype, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.
Model
Ban Tubetype rata-rata berbentuk agak kotak sedangkan Tubeless berbentuk donut, sehingga ban tubeless mumpuni untuk lakukan manuver extrem, nikung rebah ala pembalap roadrace. Sedangkan ban tubetype terbatas kalo buat nikung rebah.
Performance
Untuk waktu pemakaian (daily used) biasanya ban tubetype lebih lama (2tahun), karena compound-nya cenderung lebih keras, sedangkan tubeless lebih pendek waktunya (1,5 tahun).
Tubeless bagus saat basah maupun kering karena bahan compound-nya yang cenderung lebih lunak dibanding tubetype.
Selain bahan bannya, profile ban juga pengaruh, karena ada profile ban untuk musim hujan (wet) atau kering (dry). Sehingga air ngga terjebak di area profile ban, dan biasanya profile ban basah banyak diadopsi oleh ban tubeless.
Tubetype biasanya hanya untuk motor-motor bervolume kecil 100cc-125cc, kaitannya dengan kekuatan ban, karena wall tubeless(tebal berserat) dan wall tubetype (tipis) karena di double dengan pemakaian ban dalam.
Karena itu Tubeless sering diadopsi untuk motor-motor sport atau yang ber-cc besar.
Safety
Ban tubeless masih bisa jalan walau ban tersebut terkena paku, sedangkan tubetype pastinya langsung habis angin bannya.
Karena tubeless ngga langsung amblas kalo anginnya berkurang lantaran wall bannya cukup tebal, sedangkan tubetype langsung amblas karena wallnya tipis.
Maintenance
Baik ban tubeless maupun tubetype harus sering di pantau tekanan anginnya, harus selalu ideal (30-32psi ban depan) dan (33-35psi ban belakang). Selalu senantiasa ban tersebut dibersihkan dari kotoran agar tidak mengurangi kinerjanya.