Apa Itu Rebound, Kompresi, Preload Shockbreaker Motor?
Shockbreaker adalah salah satu komponen penting dalam sistem suspensi motor yang berfungsi untuk menyerap guncangan dan menjaga kestabilan berkendara. Namun, banyak pengendara belum memahami bahwa shockbreaker tidak hanya sekadar pegas dan oli, melainkan terdiri dari berbagai sistem dan pengaturan yang memengaruhi karakter motor di jalan.
Istilah seperti rebound, kompresi, atau preload sering disebut dalam dunia otomotif. Tapi apa sebenarnya artinya? Sebelum masuk ke sana, mari pahami dulu jenis-jenis shockbreaker motor yang umum digunakan.
Jenis-Jenis Shockbreaker Motor
1. Shockbreaker Depan (Front Fork / Teleskopik)
Shockbreaker depan atau fork berfungsi meredam getaran roda depan agar motor tetap stabil saat melewati jalan tidak rata. Umumnya menggunakan sistem teleskopik, yaitu dua tabung berisi oli dan pegas di setiap sisi roda depan.
Pada motor sport dan adventure, kadang digunakan tipe upside down (USD fork), di mana tabung besar berada di bagian atas. Desain ini membuat motor lebih stabil di kecepatan tinggi dan saat menikung tajam.
2. Shockbreaker Belakang (Rear Shock)
Shockbreaker belakang berfungsi menahan beban dari pengendara, penumpang, dan bagasi, sekaligus meredam guncangan dari roda belakang.
Jenisnya ada dua:
- Dual Shock: menggunakan dua shock di kanan dan kiri, umum pada motor bebek dan klasik.
- Monoshock: hanya satu shock di tengah, biasanya digunakan pada motor sport dan trail karena memberikan kestabilan dan handling lebih presisi.
Beberapa shock belakang, baik dual maupun monoshock, dilengkapi tabung tambahan (subtank) berisi gas nitrogen. Tabung ini berfungsi menjaga tekanan oli agar tidak berbuih saat shock bekerja berat, sehingga performa redamannya lebih stabil, terutama untuk motor yang sering digunakan jarak jauh atau di jalan bergelombang.
Istilah Penting dalam Shockbreaker Motor
1. Rebound
Rebound adalah gerakan balik shockbreaker setelah tertekan. Ketika roda melewati lubang, shock menekan lalu memantul kembali ke posisi semula. Jika rebound terlalu cepat, motor akan terasa memantul-mantul. Sebaliknya, jika rebound terlalu lambat, motor terasa berat dan kurang responsif.
2. Kompresi
Kompresi adalah proses shockbreaker tertekan saat menerima beban atau benturan. Shock dengan kompresi keras membuat motor terasa kaku namun stabil di kecepatan tinggi, sedangkan kompresi lembut membuat motor lebih empuk, tapi risiko shock mentok lebih tinggi saat melewati jalan rusak atau membawa beban.
3. Preload
Preload mengatur tekanan awal pada pegas sebelum shock bekerja. Fungsinya menyesuaikan tinggi motor dan kekerasan suspensi awal. Pengaturan preload penting agar karakter motor sesuai dengan berat pengendara dan beban tambahan seperti boncengan atau box.
4. Damping
Damping adalah kemampuan shockbreaker mengendalikan kecepatan pegas saat kompresi dan rebound. Jika damping terlalu lembek, motor terasa memantul liar. Jika damping terlalu keras, motor terasa kaku dan tidak nyaman di jalan bergelombang.
5. Travel
Travel menunjukkan jarak gerak maksimal shockbreaker dari posisi terpanjang hingga terpendek. Shock dengan travel panjang cocok untuk motor trail atau adventure, sedangkan travel pendek lebih sesuai untuk motor sport agar tetap stabil di kecepatan tinggi.
6. Bottoming Out
Bottoming out adalah kondisi ketika shockbreaker menekan sampai batas maksimal sehingga tabung bawah dan atas saling berbenturan. Biasanya terjadi karena preload terlalu lembek, beban berlebih, atau oli shock sudah aus. Jika sering terjadi, bisa merusak seal, pegas, atau tabung shock.
7. Seal dan Oli Shock
Seal berfungsi menahan agar oli tidak bocor dari tabung shock. Oli shock sendiri mengatur kecepatan redaman. Jika seal bocor atau oli shock kualitasnya menurun, performa suspensi akan terganggu dan motor terasa tidak stabil.
8. Nitrogen Subtank
Beberapa shock belakang, terutama yang menggunakan tabung tambahan, memanfaatkan gas nitrogen untuk menjaga tekanan oli agar tidak berbuih. Nitrogen membuat redaman lebih konsisten terutama saat shock bekerja berat atau motor digunakan jarak jauh.
9. Reservoir
Reservoir atau tabung tambahan berfungsi menampung gas nitrogen ekstra. Ada dua jenis, piggyback yang tabung gasnya menyatu di sisi shock, dan remote reservoir yang terpisah dan dihubungkan dengan selang. Reservoir membantu shock bekerja stabil dan tidak cepat panas saat digunakan lama.
Tips Merawat Shockbreaker Agar Tetap Optimal
- Bersihkan area shock dari debu dan lumpur agar seal tidak cepat aus.
- Hindari mencuci motor dengan semprotan tekanan tinggi tepat ke arah seal.
- Periksa kondisi oli shock setiap 10.000 km.
- Hindari membawa beban berlebih yang membuat shock cepat rusak.
- Gunakan shock sesuai spesifikasi pabrikan, jangan asal ganti model.
Servis dan Pembelian Shockbreaker di AHASS
Jika shockbreaker mulai bocor, keras, atau tidak stabil, servis di bengkel resmi AHASS adalah pilihan paling aman. Mekanik AHASS menggunakan oli dan seal asli Honda sehingga performa suspensi kembali seperti semula. Selain itu, kamu juga bisa membeli shockbreaker original Honda di sana untuk jaminan keawetan dan keamanan.
Untuk kemudahan, lakukan booking servis dan jadwal kedatangan melalui aplikasi Daya Auto. Kamu bisa memilih bengkel AHASS terdekat, menentukan waktu servis, dan memantau histori perawatan motor langsung dari aplikasi.
Unduh Daya Auto di Android atau iOS dan rasakan pengalaman servis motor Honda yang praktis, aman, dan terjamin kualitasnya. Karena kenyamanan berkendara dimulai dari shockbreaker yang bekerja sempurna.