Tips Perawatan Berkala CVT
Hallo BroSis siapa yang masih belum tau tentang CVT ? Jika BroSis memiliki motor Matic Honda pasti sudah tau. CVT atau Continuously Variable Transmission berfungsi untuk meneruskan putaran yang dihasilkan oleh mesin motor pada bagian ban, sehingga motor dapat digunakan untuk berkendara. Sistem transmisi CVT ini adalah fitur dalam motor matic yang penggunaannya lebih mudah daripada manual. Transmisi CVT pada motor matic ini memiliki keterkaitan antar komponen satu sama lain, seperti menghubungkan mesin dengan roda belakang dengan V Belt. Mengetahui kegunaannya, pasti CVT adalah salah satu komponen yang sangat penting dan wajib dirawat agar tetap bekerja maksimal. Jika tidak dirawat berkala, memungkinkan transmisi CVT mengalami gejala kerusakan seperti motor matic bergetar, tarikan loyo, bunyi yang kasar, dan bisa mogok sewaktu-waktu.
Sebelum mengalami gejala-gejala tersebut, ada baiknya BroSis melakukan tindakan preventif agar CVT bisa terus dalam keadaan prima, dengan cara melakukan perawatan berkala pada beberapa komponen yang mendukung CVT agar performanya tetap maksimal:
1. Drive belt
Drive belt berfungsi meneruskan tenaga mesin ke roda belakang, yang jika tidak dirawat berkala dapat menyebabkan putus. Tanda drive belt sudah tidak maksimal adalah terdapat retak dan terlihat mulur. Selain itu, dari bunyinya yang kasar saat dijalankan dan akselerasi yang lambat juga menjadi salah satu tanda. Lakukan pemeriksaan drive belt setiap 8000 km dan mengganti secara rutin saat jadwal servis rutin.
2. Roller
Roller berfungsi sebagai pemberi tekanan keluar pada rumah roller dan membantu mengatur putaran mesin dari rendah ke tinggi. Jika bentuk roller penyok, atau bunyi motor saat dijalankan menjadi kasar atau berisik. Itu adalah tanda mengalami kerusakan pada roller. Cek roller secara berkala saat melakukan servis rutin.
3. Oli transmisi
Oli berfungsi untuk melumasi celah pada gear CVT sehingga dapat menahan temperature tinggi pada pelumasan. Jika oli transmisi telat diganti, oli akan menjadi kotor dan mengental yang dapat membuat komponen transmisi motor rusak.
4. Kampas kopling ganda
Motor matic tetap memiliki kampas kopling, yaitu kampas kopling ganda yang berfungsi meyalurkan tenaga mesin ke roda belakang. Jika kampas kopling ganda sudah mulai menipis, motor menjadi getar saat digunakan, atau akselerasi awal terasa lebih berat, artinya kampas sudah mengalami aus. Lakukan pemeriksaan setiap 8000 km untuk sepeda motor bermesin di bawah 150 cc, sedangkan untuk kapasitas mesin diatas 150 cc, lakukan setiap 12.000 km.Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merawat komponen CVT agar motor dapat bekerja optimal. Selalu lakukan pengecekan jika sudah terjadi gejala kerusakan transmisi CVT. Namun ada baiknya jika kerusakan tersebut dapat dihindari dengan cara melakukan servis dan pengecekan rutin pada komponen CVT serta motor secara keseluruhan di bengkel AHASS terdekat. Agar lebih praktis dalam merawat motor, servis motor juga dapat dilakukan di rumah loh, dengan melakukan booking servis melalui aplikasi Daya Auto. Segera download aplikasi Daya Auto dan jelajahi fitur-fitur yang dapat membuat segala urusan motor jadi lebih mudah!